Senin, 30 November 2015

Kandungan lemak dan protein dalam pakan untuk ayam aduan harus lebih rendah di bandingkan dengan ayam muda dan ayam betina.lemak yang di butuhkan ayam muda sekitar 40% sedangkan ayam aduan hanya membutuhkan 11-15%.karena itu,pakan yang di berikan biasanya mengandung banyak karbonhidrat,misalnya beras merah,gabah dan jagung.

Tubuh ayam aduan harus kokoh,tegap,padat,dan tidak berlemak.jika berlemak,ayam berisiko kurang mampu melancarkan pukulan akibat keberatan bobot pakan.

Pakan kehijauan dan sumber protein biasa sekali-kali di berikan kepada ayam petarung dewasa.sumber protein bisa berupa telur,daging bekicot,daging kambing,belut dan katak sawah.anda juga dapat memberikan ikan gabus,ikan lele dan belut pada ayam aduan sebagai pakan pelengkap protein.


Selain itu,berikan multifitamin lengkap supaya gizi pakan lebih memadai sehingga ayam lebih tahan penyakit dan udara dingin.setiap penghobi ayam aduan tidak selalu sama dalam memberikan jenis pakan.namun,kita dapat memberikan pakan umum seperti beras merah,gabah dan jagung.

Seperti yang sudah kami utarakan di atas,kebutuhan protein ayam aduan sekitar 11-15 %.jadi untuk memenuhi kebutuhan protein yang tepat adalah beras merah.berdasarkan pengalaman,pakan beras merah biasanya di berikan pada sore hari.sementara itu,pemberian minuman dapat di berikan setelah ayam di angin-anginkan dan di jemur atau di berikan secara bersamaan pemberian beras merah.

Pakan tambahan berupa kehijauan,tomat,dan gula merah dapat di berikan saat sarapan pada pagi hari.berikut ini kami berikan gambaran tentang nilai protein dan energi jagung,padi dan beras merah.

  • Jagung.19% protein dan energi 3.300 kalori.
  • Padi/Gabah.8% protein dan 2650 kalori.
  • Beras Merah.12% Protein dan 3100 kalori.
salah satu faktor penentu kesuksesan ternak ayam kampung adalah pakan. Karena itu, pengetahuan tentang pakan mutlak diketahui oleh para peternak dan bahkan calon peternak. Sebaiknya pengetahuan ini didapat sebelum calon peternak terjun langsung ke lapangan.

Tujuan pengetahuan ini adalah calon peternak memahami cara meracik (menyusun) pakan ayam sesuai kebutuhan usia atau bobot. Dengan begitu, nantinya tidak hanya bergantung dengan pakan yang ada di pasaran. Namun, bisa memanfaatkan “limbah manusia” yang ada di sekitar lingkungan. Kalau sudah begitu biaya operasional pun dapat ditekan.


Mengenal Bentuk dan Jenis Pakan Ayam Kampung

Bentuk Pakan

Selama ini di kalangan peternak ayam kampung dikenal tiga ragam bentuk pakan, yaitu: tepung halus, pelet, dan remah (crumble). Mari simak penjelasannya berikut ini.

Pakan tepung halus adalah pakan yang didapat dari hasil penggilingan tanpa dipadatkan. Saat diberikan kepada ayam, nantinya, pakan ini dicampur dengan bahan pakan lainnya sehingga menjadi homogen. Pada umumnya, ayam yang diberi makan dengan pakan tepung adalah ayam berumur kurang dari seminggu. Lebih dari itu biasanya menggunakan pakan remah atau pelet. Keuntungan pakan tepung adalah harganya yang murah. Sementara kerugiannya adalah pakan mudah dikais oleh ayam dan pencampuran yang tidak merata sehingga ada pemisahan bahan yang menyebabkan ketidakseimbangan nutrisi yang akan dikonsumsi oleh ayam.

Pakan pelet merupakan bahan pakan yang digiling kemudian dipadatkan. Keuntungan dari bentuk pakan ini adalah sangat disukai ayam, karena meningkatkan selera makan. Di samping, dapat menekan tingkat pemborosan pakan. Karena itu, efisiensi pakan pelet jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pakan tepung.

Pakan remah (crumble) pada umumnya didapat dengan cara memecah pakan pelet menjadi butiran-butiran kecil (remah). Peternak biasa memberikan pakan ini untuk ayam umur 2 minggu sampai panen.

Jenis Pakan

Tentu jumlah kandungan dalam pakan yang diberikan untuk ayam dibedakan sesuai umur, bobot, serta tujuan produksi. Mengacu pada hal tersebut, ada dua jenis pakan yang dikenal secara umum di kalangan peternak, yakni: pakan untuk tujuan pembesaran dan pakan untuk tujuan teluran. Berikut penjelasannya.

Pakan untuk tujuan pembesaran (ayam kampung pedaging) terbagi menjadi dua bagian. Pertama, pakan untuk ayam umur 0-28 hari yang disebut stater; kedua, pakan untuk ayam berumur 28 hari lebih sampai masa panen (bobot sekitar 800 gram – 1 kilogram) yang disebut grower atau finisher.

Sedangkan, pakan untuk teluran (ayam kampung petelur) bisa menggunakan pakan yang disebut layer. Pakan ini juga biasa digunakan sebagai pakan ayam ras petelur. Selain memakai layer, peternak juga dapat meracik sendiri pakan khusus – dengan catatan pakan racikan khusus ini memiliki kandungan protein sebesar 16-17 persen.

Demikian artikel "Mengenal Bentuk dan Jenis Pakan Ayam Kampung". Dalam artikel selanjutnya, kita akan melanjutkan ulasan mengenai pakan tentang ragam bahan pakan yang bisa digunakan.

Jenis-jenis pakan Ayam Beserta Kandungan Gizinya

Baik ayam kampung,ayam pedaging dan ayam petelur harus di berikan pakan yang kaya akan gizi.jenis-jenis pakan ayam beserta kandungan gizi berikut ini patut jika anda aplikasikan di rumah.Pakan ayam yang mengandung banyak gizi serta protein akan cepat ,meningkatkan tingkat produksinya serta cepat dalam menaikan bobotnya.berikut pakan ayam yang patut anda pertimbangkan di rumah.
Sorgum.
Sorgum adalah salah satu sumber energi sehingga banyak digunakan sebagai bahan baku pembuatan pakan. Di Indonesia, potensi sorgum kurang baik karena produksinya hanya terdapat pada daerah tertentu. Hal itu karena sorgum bukanlah termasuk dalam bahan pokok pangan. Nama sorgum di beberapa daerah cukup beragam, seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur disebut cantel, di Jawa Barat disebut jagung cantrik, dan di Sulawesi disebut batar tojeng.
Kandungan protein sorgum lebih tinggi daripada jagung dan mengandung sedikit xantofil (1,5 ppm). Kombinasi sorgum dengan bungkil kedelai akan menghasilkan suplemen metionin dan lisin dengan baik. Sorgum memiliki zat antinutrisi yang disebut dengan tanin. Kandungan tanin sorgum sangat bervariasi, mulai dari 0,09-5,374%.pakan ayam bergizi
Warna biji sorgum terbagi dua, yaitu putih dan berwarna. Biji sorgum berwarna putih dengan sedikit tanin. Sementara itu, biji sorgum yang berwarna mengandung tanin lebih tinggi. Semakin berwarna biji sorgum, seperti merah dan cokelat, kandungan tanin juga semakin tinggi.
Kandungan tanin sorgum dapat diturunkan dengan melakukan pengolahan seperti pengupasan kulit luar, perendaman, dan fermentasi. Tingginya kandungan tanin dapat menyebabkan kecernaan protein rendah, menurunkan pertumbuhan, dan meningkatkan kejadian leg abnormalitas.
Singkong
Singkong banyak terdapat di Indonesia dan berpotensi sebagai bahan baku pakan sumber energi. Kandungan energi metabolisnya tinggi, hampir sama dengan jagung (sekitar 3.440 kkal/kg), tetapi kandungan proteinnya rendah, sekitar 2-3%.
Singkong digunakan terbatas dalam pakan ayam karena mengandung zat antinutrien sianogenik glukosida yang bervariasi, tergantung dari jenisnya. Singkong pahit paling banyak mengandung sianogenetik glukosida.
Jika akan digunakan sebagai bahan pakan, sebaiknya singkong diolah terlebih dahulu dengan melakukan penjemuran untuk menghilangkan kandungan zat antinutriennya dan bisa disebut gaplek. Penggunaan singkong dalam pakan sebaiknya kurang dari 20% karena penggunaan yang berlebihan dalam pakan akan menyebabkan fases basah.
Dedak padi
Dedak padi diperoleh dari proses penggilingan padi menjadi beras. Dedak padi sering digunakan dalam pakan karena mempunyai potensi ketersediaan yang tinggi. Dedak padi merupakan sumber energi dan asam amino pada unggas, tetapi keseimbangan asam aminonya kurang baik.
Penggunaan dedak padi dalam pakan terbatas terutama pada ayam muda, karena kandungan serta kasarnya tinggi (11%). Serat kasar merupakan nutrien yang sedikit dapat dicerna oleh ayam. Selain kandungan serat kasar, dedak padi mengandung asam pitat tinggi yang dapat menurunkan ketersediaan mineral fosfor dalam pakan. Dedak padi mengandung kadar lemak yang tinggi dan bila disimpan terlalu lama, dapat berbau tengik.
Kualitas dedak perlu diperhatikan sebelum menggunakannya dalam pakan. Hal itu karena dedak padi banyak dicampur dengan bahan lainnya seperti sekam dan kapur. Dedak yang sudah tercampur dengan bahan lainnya membuat kandungan nutriennya menjadi rendah. Pengecekan kualitas dedak dapat dilakukakn dengan mengukur kepadatan bahan pakan (bulk density). Dedak yang baik mempunyai bulk density 417 kg/m kubik.
Pollard
Pollard merupakan hasil samping dari penggilingan ganndum menjadi tepung terigu. Pollard mengandung serat kasar antara 7-9,5% dan protein sekitar 15%. Nilai energi metabolisnya sekitar 1.700 kkal/kg. Nilai energi ini berkaitan dengan kandungan lemaknya sekitar 3-4 %. Penggunaan pollard dalam formulasi ransum dibatasi oleh kandungan serat kasar dan tingkat energi metabolisnya yang rendah.
Minyak atau lemak
Minyak/lemak merupakan bahan baku pakan sumber energi dan tidak mengandung karbohidrat, protein, mineral, dan vitamin. Minyak/lemak digunakan dalam ransum yang membutuhkan energi tinggi.
Selain sebagai bahan pakan sumber energi, penggunaan minyak/lemak dapat meningkatkan efisiensi pakan, mengurangi pakan berdebu, serta memperbaiki warna, palatabilitas, dan tekstur ransum. minyak/lemak yang digunakan sebelum proses pembuatan pelet dapat menurunkan kualitas pelet. Jadi, sebaiknya minyak disemprotkan saja untuk meningkatkan kualitas pelet.
Berbagai sumber minyak yang sering digunakan dalam ransum adalah minyak kelapa, minyak sawit, dan minyak ikan yang mengandung energi metabolis masing-masing sebesar 7.000,7.2000, dan 8.600 kkal/kg.